• Hydrangeas
  • Jellyfish
  • Koala
  • Lighthouse

Featured Home (TOP)

PRESTASI

Friday, April 3, 2015

Game Simulasi Peradilan Karya Mahasiswa Hukum Undip


Sepinya kursi penonton di Pengadilan Negeri Semarang membuat empat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro membuat sebuah gagasan untuk menyosialisasikan peradilan melalui permainan edukatif yang berjudul “Agent of Change”. Game yang menceritakan bagaimana proses beracara di pengadilan ini adalah hasil karya empat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, yaitu Shara Primanda Saputri, Maria Yohana Lintang, Nuur Annisaa, dan Annisa Awalinna. Gagasan inilah yang mengantar proposal PKM KC mereka didanai oleh Dikti.

Maria Yohana Lintang menjelaskan bahwa permainan edukasi ini belum sepenuhnya jadi karena hingga saat ini tim sedang mengumpulkan saran dan kritik dari masyarakat yang telah memainkan permainan baru dalam versi beta tersebut.

“Banyak yang tidak menyangka game edukasi ini adalah buatan mahasiswa Fakultas Hukum, ini cukup bisa dimengerti mengingat di tim kami sama sekali tidak ada mahasiswa IT,” tukasnya. “Kami juga lumayan terkejut ketika petugas di Dirjen HAKI mengatakan sangat jarang ada game edukasi tentang hukum dan baru kali ini ada game edukasi mengenai peradilan di Indonesia. Jadi kami cukup percaya diri ketika mempublikasikan game ini,” lanjut Maria.

“Kami sudah mempublikasikan game ini melalui berbagai media. Alhamdulilah, respon yang kami dapatkan melebihi ekpektasi yang kami duga dan kami senang masyarakat cukup antusias,” tambah Nuur Annisaa, yang juga merupakan salah satu anggota.

“Sebenarnya sudah banyak buku-buku mengenai peradilan, tapi kenyataannya masyarakat masih ada yang belum tahu fungsi peradilan dan fungsi profesi yang ada didalamnya. Ini karena kebanyakan orang menganggap membaca buku itu menjenuhkan apalagi buku-buku hukum,” canda salah satu anggota, Annisa Awalinna.

“Kami sadar itu semua disebabkan karena hukum selama ini tidak dikemas secara menarik. Oleh karena itu, kamilah yang harus mengemas dan mengembangkannya dengan lebih menarik, apalagi untuk menarik minat kalangan muda. Harapannya di masa mendatang, hukum tidak lagi dianggap membosankan setelah memainkan game kami,” jelas Shara Primanda, ketua tim.

Game ini juga telah dipublikasikan melalui media sosial dan masyarakat umum sudah bisa mengunduhnya secara gratis.

Sumber : beastudiindonesia.net

Antiseptik Dari Pelepah Pisang, Karya Mahasiswa UNDIP


Pohon pisang mempunyai banyak manfaat mulai dari buah, daun, bahkan pelepahnya. Namun sayangnya, banyak masyarakat yang belum tahu memanfaatkannya, terutama pelepah pisang yang masih dianggap sebagai sampah.

Namun pandangan tersebut, akan segera berubah dengan ide yang ditawarkan salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro.

Tim yang terdiri dari Umi ardiningsih, Kinanti Fajar, Hamas Musyaddad, Rozzaq A Islamudin dan Laelatul Hikmah ini mencoba menghadirkan produk yang bermanfaat dengan bermodalkan pelepah pisang dengan memberdayakan Desa Rowosari RT 04/03, agar mereka mampu mandiri dengan bermodalkan bahan bahan yang ada di sekitar mereka. “Kegiatan ini dilaksanakan terkait lolosnya Pendanaan Dirjen Dikti, sebagai bentuk pengabdian masyarakat dengan menhadirkan produk Handsang atau Hand Sanitizer berbahan utama pelepah pisang yang merupakan suatu usaha meningkatkan kemandirian masyarakat melalui bahan bahan yang sudah tersedia di sekitar mereka” ungkap Umi ardiningsih.

Cara membuat bahan pembersih tangan anti kuman tersebut rupanya cukup mudah. “Pertama pelepah pisang yang masih segar dikupas diambil bagian dalamnya. Kemudian diblender atau dihaluskan, setelah itu disaring hingga dapat air saripatinya”, tambah Rozzaq.

Bahan tersebut kemudian dicampur dengan barbagai unsur pendukung lainnya seperti alkohol, karbomer sebagai pengental, triklosan, pewangi dan bahan lainnya.

“Setelah itu tinggal dikemas dan dipasarkan. Dibandingkan dengan produk buatan pabrik, produk ini tidak menggunakan bahan kimia” tambahnya. Selain cairan antiseptik, pihaknya juga tengah mengembangkan cairan sabun dari bahan yang sama. “Setelah kita uji sahilnya juga memuaskan” Imbuhnya.

Kehadiran tim yang menyebutkan dirinya sebagai babaners ini mengaku sangat senang untuk melakukan pendampingan dengan masyarakat untuk menciptakan suatu produk hand sanitizer berbahan getah pelepah pisang dan memberdayakan masyarakat Desa Rowosari RT 04/03 mulai dari pengolahan bahan, pengemasan, sampai nantinya pada proses pemasaran.

“Kami memilih lokasi di Desa Rowosari karena melihat potensi alam yang berlimpah, seperti pohon pisang yang dibiarkan tumbuh begitu saja dan hanya diambil buahnya padahal kandungan tanin dan saponin di dalamnya sangat baik untuk antiseptik” Lanjutnya.

Dirinya berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, selain itu juga memberdayagunakan apa yang bisa dimanfaatkan dari sekitar mereka sehingga pelepah pisang bukan hanya dianggap sebagai sampah.

Sumber : seputarsemarang.com

Undip Kirim Mahasiswa untuk Pertukaran Pelajar ke Korea Selatan


Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro dikirim ke Korea Selatan untuk pertukaran pelajar selama fall semester tahun 2013 bulan September sampai Desember. Adalah Afifatul Mukaroh yang kini tengah menempuh kuliah S1 Teknik Informatika. Di Korea Selatan, Afifatul Mukaroh atau yang akrab dipanggil Fifa menjadi pelajar Computer Science di Kwandong University. Di sana dia juga memperoleh beasiswa dari pemerintah Korea yang disebut GKS atau Global Korea Scholarship.

Awalnya, Fifa mengikuti seleksi yang dilakukan oleh International Office Undip, yaitu bagian internal Undip yang mengurusi hubungan internasioal antara Undip dengan universitas-universitas di luar negeri. Student exchange adalah selah satu bentuk hubungan internasional tersebut, selain joint venture, research collaboration, dan lain-lain. Seleksi student exchange sendiri terdiri dari dua tahap yaitu berkas dan wawancara.

Fifa mengaku aktifitas belajar di Korea hampir sama dengan di Indonesia, pada awalnya memilih mata kuliah semacam mengisi KRS (Kartu rencana Studi), Ujian Mid Semester, Ujian akhir semester, dan akhirnya mendapat Kartu Hasil Studi. Walau begitu, Fifa juga mengikuti aktifitas luar kampus seperti menjadi Wow Korea Supporter, yaitu program dari Korea Tourism Organization untuk , pelajar-pelajar asing di Korea agar dapat mengenal dan mengeksplorasi Korea lebih dalam. Selain itu, Fifa juga aktif mengikuti acara-acara yang diadakan PERPIKA atau Perkumpulan Pelajar Indonesia di Korea.

“This experience is not just about study exchanging, but also an eye opener”, katanya. Fifa berharap pengalaman berharganya ini akan menjadi batu pijakan untuk menggapai cita-citanya yaitu melanjutkan studi Master di luar negeri.

Arif Sony Wibowo, Mengantongi Banyak Penghargaan dari Bangku Kuliah


Mahasiswa Jurusan S1-Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro ini berpostur tinggi, ramah dan senang jika diajak diskusi. Dia mempunyai nama lengkap Arif Sony Wibowo. Di kampus sering dipanggil “Sony”. Kegemarannya adalah renang, hiking dan fotografi. Di kampus dia sangat aktif dalam bidang riset dan organisasi. Beberapa organisasi yang pernah digeluti, yaitu : Dewan Instruktur NASAFOR (Nano Science Forum), 2014, Staff Devisi Nano Energi dan Lingkungan NASAFOR (Nano Science Forum), 2012-2013, Ketua Bidang Akademik KSPM Valensi, 2011-2012, Sekretaris Utama KSPM Valensi 2010-2011 Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK)/FSM-Undip dan UKM SILAT Perisai Diri Universitas Diponegoro. Ditingkat nasional ia aktif tergabung dalam Nano World Indonesia (NWI) dan Himpunan Kimia Indonesia (HKI).

Bidang riset telah membentuk pola pikir dan analisannya karena kuliah di S1-Kimia belajar tentang basic science atau embrio ide penemuan dan pengembangan teknologi, sehingga ia tidak asing lagi dengan laboratorium. Dimasa kuliahnya ia telah mengantongi banyak penghargaan mulai dari Hibah, Kompetisi, dan duta konferensi internasional. Berikut adalah prestasi yang pernah diperoleh :

  • HIBAH Pekan Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) LOLOS PIMNAS, DIKTI , 2014,”FRESH VIGGIES (vegetables and fruits storage) terobosan baru pengawetan sayur dan buah berbasis fotokatalitik nano Co-doped ZnO untuk mendukung program ketahanan pangan nasional”.
  • HIBAH Pekan Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) LOLOS PIMNAS, DIKTI, 2014, POTFRIGATOR : Alat Pengawet Ikan Ramah Lingkungan, Hemat Energi Berbasis Cooling Dynamic dan Nano Co doped ZnO.
  • HIBAH Pekan Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) LOLOS PIMNAS, DIKTI, 2013, LAPAS ROKOK (Lampu Penghilang Asap Rokok) Berbasis Fotokatalitik Nanopartikel ZnO.
  • HIBAH Pekan Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P), DIKTI, 2012Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai Zeolit Na-A dan Aplikasinya sebagai Deterjen Ramah Lingkungan,
  • DELEGASI KONFERENSI INTERNASIONAN HISAS11-JAPAN, 2014, The 11th Hokkaido Indonesian Student Association Scientific Meeting (HISAS11), University of Hokkaido, JAPAN.
  • KONTINGEN PIMNAS Universitas Diponegoro, 2013 dan 2014, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) DIKTI ke-26 Unram (NTB) dan ke-27 UNDIP.
  • JUARA 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Maritime Festival, 2013, Pekan Ilmiah Nasional Riset dan Teknologi (PINISI) – Universitas Diponegoro.
  • JUARA 2 Pekan Ilmiah Mahasiswa Universitas Diponegoro, 2013, Pekan Ilmiah Mahasiswa Universitas Diponegoro (PIM UNDIP),
  • JUARA 3 Lomba Karya Cipta Teknologi Nasional, 2013, Electrical Innovation Awards (EIA) – Universitas Diponegoro,
  • JUARA FAVORIT Lomba Karya Cipta Teknologi Nasional U-NITECH, 2013, UNY National Innovation Technology (U-NITECH) – Universitas Negeri Yogyakata. dan masih banyak lagi prestasi-prestasi lainnya.


Di bulan November ini Sony dan tim tirius, Fakultas Sains dan Matematika akan sekali lagi menjadi satu-satunya delegasi dari Undip yang lolos seleksi paper penelitian untuk mengkuti kompetisi TICA 2014, di Tokyo Institute Of Technology University, Japan dengan mengusung tema penelitian nanoteknologi untuk pengawetan sayur dan buah. Semoga dapat mengharumkan nama Undip di JAPAN. Nanoteknologi dibeberapa tahun terakhir berkembang begitu pesat dan 10 tahun mendatang akan menjadi fokus pengembangan produk riset sehingga Indonesia juga harus berbenah dan menyiapkan diri. Lebih keren mana, antara dapat membuat atau dapat membeli produk teknologi??pasti jawaban kita sama, bisa membuat. Melalui kajian yang intens bersama dosen dan tim NASAFOR UNDIP kami mengkaji riset berbasis nanoteknologi dan aplikasinya untuk mengatasi permasalahan disekeliling kita. Semoga kedepannya makin banyak peneliti muda yang terlahir dari Universitas Riset UNDIP dan berkiprah memajukan IPTEK di Indonesia. Salam nano, bersatu untuk inovasi (stv)

INSPIRASI

 

© 2013 FlatMag. All rights resevered. Designed by Templateism