Friday, April 3, 2015

Mempromosikan Pariwisata Kota Semarang Lewat Icon-H


Tiga mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Amalia Choirun Nafi’ah dan Anindita Mahitala (keduanya Fakultas Kesehatan Masyarakat/FKM) serta Wahyu Purnomo (Fak Hukum) mempromosikan pariwisata Kota Semarang lewat gantungan kunci berbahan dasar Clay dengan merek “Icon-H” .  Icon-H ini  merupakan hasil dari PKM-K (Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan) yang didanai DIKTI.

Ketua tim Amalia Choirun Nafi’ah mengatakan, produk Icon-H bisa sebagai alternatif cinderamata khas yang bertujuan untuk mempromosikan wisata Kota semarang. Tim-nya memilih clay karena bahan ini belum digunakan oleh daerah lain sebagai cinderamata khasnya. Selain itu, clay mudah didapat, harga terjangkau dan aman.“Clay merupakan adonan yang bahan utamanya terdiri tepung beras, tepung maizena, tepung tapioka, ditambah lem kayu. Bahan dari clay mudah dibentuk menjadi aneka gantungan kunci yang unik serta ikonis kota semarang”, ujar Amalia di depan wartawan, Jumat (11/07/2014).

Menurut Amalia, respon masyarakat terhadap produk ini cukup baik. Banyak yang menganggap produk ini unik karena bahannya seperti adonan kue. Sejauh ini produk ini memiliki 6 pola yang mewakili ikon-ikon kota Semarang di antaranya lawang sewu, tugu muda, gereja blenduk, klenteng sam poo kong, simpang lima, dan i love semarang. Amalia dan tim-nya sejauh ini telah memperkenalkan dan menjual produk ini melalui akun sosial media, event mahasiswa, expo PKM, dan kerjasama dengan Koperasi Mahasiswa FKM.

Anggota tim lainnya Wahyu Purnomo menambahkan  ke depan produk Icon-H diharapkan dapat menjadi  oleh-oleh khas

Kota Semarang yang menyamai lumpia dan tahu bakso. Untuk mewujudkannya mereka melakukan kerja sama dengan pihak pemerintah (dinas pariwisata) untuk ikut mempromosikan produk ini. Diharapkan wisatawan yang ke Kota Semarang bisa menjadikan clay sebagai oleh-oleh sepertinya lumpia dan tahu bakso.

0 komentar:

Post a Comment

 

© 2013 FlatMag. All rights resevered. Designed by Templateism