Friday, April 3, 2015

Mahasiswa UNDIP ciptakan snack sehat anti Osteoporosis dari limbah cangkang Kepiting


Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi yang sangat besar pada sektor perikanan, hal ini dapat dilihat dari data Dirjen Perikanan Tangkap dan DirJen Perikanan Budidaya pada tahun 2011, Indonesia merupakan penghasil ikan terbesar se Asia tenggara, yaitu dengan hasil perikanan sekitar 532 ton per tahun. Sementara itu, hasil perikanan di Indonesia yang cukup besar adalah kepiting, dimana Indonesia menjadi eksportir kepiting terbesar sedunia.

Namun, saat ini Indonesia dihadapkan pada masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan karena pembuangan limbah kepiting berupa cangkang kepiting, padahal jika dilihat dari kandungan gizinya, cangkang kepitng mengandung gizi yang cukup baik, yaitu dengan protein 15,60-23,90%, kalsium 53,70- 78,40%, khitin 18,70-32,20%. Sementara itu, saat ini terjadi perkembangan penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, obesitas, stroke dan osteoporosis akibat pola hidup dan pola makan yang salah, seperti kurang olahraga, dan mengkonsumsi junk food. Sehingga diperlukan camilan yang sehat untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut.

Masalah pencemaran lingkungan, dan masalah kesehatan yang berada di Indonesia sat ini, menginspirasi 4 mahasiswa Universitas Diponegoro, yaitu Nur Ahmad Habibi, Iman Khusni Ibadi, Khafido Zaenal, dan Rizky Eko Saputro untuk membuat solusi dalam memecahkan masalah tersebut. Solusi yang mereka buat adalah membuat limbah cangkang kepiting yang menyebabkan pencemaran menjadi camilan sehat untuk mengatasi masalah kesehatan.

Camilan tersebut diberi nama Chiping, dimana dalam proses pembuatannya terdapat dua tahap, yaitu tahap pembuatan tepung, dan tahap pembuatan chips. Pada pembuatan tepung, bahan baku dari suplier, maupun pengelola restoran, dibersihkan dengan pencucian, kemudian dilakukan sterilisasi dengan suhu perebusan 1000 C dengan waktu 30 menit, setelah itu cangkang yang sudah disterilisasi dilakukan perebusan dengan autoklaf, perebusan ini bertujuan untuk melunakkan cangkang kepiting. Selanjutnya dilakukan pengeringan dengan oven dan pengeringan ukuran partikel dengan penumbuk dan blender, cangkang yang sudah diperkecil ukurannya kemudian disaring untuk mendapatkan tepung dengan ukuran butir 100 mesh. Tepung yang sudah jadi, kemudian masuk dalam proses pembuatan chips. Pada pembuatannya chips tidak diberi MSG, dan bahan pengawet, hal ini bertujuan untuk memberikan snack yang sehat , bergizi dan ramah lingkungan.

Produk inovasi yang sehat dan ramah lingkungaan tersebut, telah dibawa pada kompetisi National Businnes Plan di UIN Hidayatullah Jakarta, dan produk ini menjadi Juara 1 pada kompetisi tersebut, dengan mengalahkan 114 kompetitor se Indonesia. Untuk selanjutnya produk ini akan dijadikan produk percontohan, sebagai produk sehat dan memperhatikan lingkungan.

0 komentar:

Post a Comment

 

© 2013 FlatMag. All rights resevered. Designed by Templateism